WahanaNews.co | Ukraina mengakui telah menghantam pangkalan militer Rusia di Crimea.
Panglima angkatan bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi, pada Rabu (7/9/2022), untuk pertama kali mengakui negaranya telah meluncurkan serangan rudal ke Crimea.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
"Ukraina telah berhasil melakukan serangan rudal di pangkalan militer musuh, termasuk lapangan terbang Saky," tulis Zaluzhnyi dalam artikel yang diterbitkan kantor berita negara, Ukrinform.
"Kami berbicara tentang rangkaian serangan roket yang berhasil pada pangkalan udara di Crimea, pertama-tama adalah lapangan terbang Saky," tulis artikel itu, seperti diberitakan Reuters.
Ledakan besar terjadi di pangkalan udara Saky, Krimea pada bulan lalu.
Baca Juga:
Rusia Kelimpungan, Ukraina Rebut Lagi Kota Kunci di Donetsk
AFP memberitakan ledakan itu menewaskan sedikitnya satu orang dan menghancurkan perangkat keras penerbangan militer.
Rusia kala itu menjelaskan kejadian tersebut sebagai kecelakaan.
Namun, para analis mengatakan serangan itu kemungkinan berasal dari Ukraina, berdasarkan citra satelit.
Saat itu, tak ada pejabat Ukraina yang mengakui sebagai pihak bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Militer Ukraina sempat sinis mengomentari hal itu dengan menyebutnya sebagai kesulitan teknis Rusia.
"Itu mungkin disebabkan oleh perokok di area yang tak diizinkan," kata militer Ukraina kala itu.
Kini, Zaluzhnyi mengakui hal itu hasil serangan Ukraina.
Ia juga memujinya sebagai sebuah keberhasilan angkatan bersenjata Ukraina untuk "memindahkan pertempuran" ke wilayah Crimea dalam beberapa pekan terakhir.
Ukraina sampai sekarang juga hanya pernah mengisyaratkan keterlibatannya dalam serangan Crimea.
Rusia menggunakan semenanjung itu sebagai pangkalan utama untuk menyerang Ukraina sejak melancarkan invasi pada Februari 2022.
Namun, Crimea jarang menjadi sasaran. [gun]