Penduduk setempat mengatakan serangan itu terjadi setelah pasukan regional yang bergilir meninggalkan daerah itu pada hari Minggu lalu, tetapi belum diganti.
Seorang warga, yang sempat melarikan diri dari Agamsa sebelum kemudian datang kembali, mengatakan: "Saya masih di kota Agamsa tetapi tidak ada kehadiran pasukan keamanan pemerintah. Kami khawatir para penyerang akan datang lagi."
Baca Juga:
AS-Inggris Serang Houthi Yaman, Raja Salman Buka Suara
Sebelumnya pada Agustus tahun lalu, Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia mengatakan lebih dari 210 orang tewas dalam seminggu serangan etnis di Gida-Kirimu, dekat Agamsa.
Pada bulan Juni, ratusan orang yang kebanyakan warga sipil Amhara, tewas di daerah bergolak di ujung barat negara itu.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menyalahkan Tentara Pembebasan Oromo atau Oromo Liberation Army (OLA), dengan mengatakan kelompok itu "menimbulkan kerusakan" pada orang-orang ketika para pejuangnya melarikan diri dari serangan pasukan keamanan di Oromia barat.
Baca Juga:
Israel Klaim Sejak Agresi di Jalur Gaza dari 16 Ribu Korban Tewas, 5 Ribu Milisi Hamas
Para pejabat menyalahkan OLA atas sejumlah pembantaian yang menargetkan Amhara, meskipun pemberontak tersebut telah membantah bertanggung jawab. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.