Salah satu penyebab meningkatnya jumlah rumah terlantar di Jepang adalah karena populasi negara yang semakin menurun, dan kini sebagian besar sudah lanjut usia. Menurut IFL Science, hampir sepertiga warga Jepang berusia 65 tahun.
Banyak dari manula ini meninggalkan rumah keluarga yang mereka warisi untuk tinggal di rumah yang lebih kecil dan lebih mudah diakses seiring bertambahnya usia.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Selain itu, kebanyakan dari mereka tidak memiliki keluarga dan orang tua, sehingga ketika mereka meninggal, rumah mereka menjadi kosong.
Melansir CNN Indonesia, ketika orang dari generasi ini meninggal, rumah-rumah mereka pun makin tak ingin ditempati orang lain karena stigma "kematian".
Masalah penyusutan populasi yang kian parah di Jepang juga menjadi penyebab banyak rumah kosong. Pada 2022, kurang dari 800 ribu bayi lahir di negara berpenduduk 125 juta itu. Populasi penduduk itu menyusut setiap tahun sejak 2009.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
Lembaga think-tank ekonomi Jepang, Nomura Research Institute, pun memperkirakan sepertiga dari rumah negara itu bakal tak berpenghuni pada 2038.
Profesor di departemen studi Jepang di National University of Singapore, Chris McMorran, juga mengatakan kondisi di Jepang itu hanya akan makin buruk di masa depan.
"Ini hanya akan menjadi lebih buruk," katanya kepada Insider.