WahanaNews.co | Astronot Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA Mark Vande Hei kembali lagi ke Bumi usai memecahkan rekor 355 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Ia mendarat dengan selamat di Bumi menggunakan Kapsul Soyuz di Kazakhstan bersama dua kosmonot Rusia, Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Menyusul konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, ada ancaman dari Badan Antariksa Rusia atau Roscosmos jika Vande Hei akan ditinggalkan di ISS. Tapi, pada akhirnya astronot AS itu kembali ke Bumi dengan selamat menggunakan kendaraan milik Rusia.
Mark Vande Hei, Pyotr Dubrov, dan Anton Shkaplerov muncul di bawah sinar Matahari sore sambil keluar satu per satu dari Kapsul Soyuz. Vande Hei yang terakhir keluar, menyeringai dan melambai saat dibawa ke kursi malas di padang rumput yang terbuka di Kazakhstan.
"Di sini indah," kata dia, yang terlihat mengenakan masker wajah dan topi bola, melansir dari situs Metro, Kamis, 31 Maret 2022.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Meskipun ketegangan meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia atas konflik di Ukraina, kembalinya Vande Hei mengikuti prosedur seperti biasa.
Sebuah tim kecil yang terdiri dari dokter dan staf NASA berencana untuk segera kembali ke Houston, Texas, AS bersama astronot berusia 55 tahun itu. Penerbangan ke Bumi menjadi gravitasi pertama bagi Vande Hei dan Dubrov sejak peluncuran Soyuz pada 9 April 2021.
Sementara Shkaplerov bergabung dengan keduanya di ISS pada Oktober tahun lalu. Ia mengawal kru film Rusia dalam kunjungan singkatnya. Untuk mengakomodasi kunjungan tersebut, Vande Hei dan Dubrov memperpanjang masa tinggalnya di ISS.
"Orang-orang punya masalah (konflik) di Bumi, tapi di orbit kami adalah satu kru," kata Shkaplerov dalam siaran langsung TV NASA. ISS jadi simbol persahabatan dan kerja sama juga masa depan penjelajahan luar angkasa.
Namun, ketegangan perang telah menggelembung ke area lain di luar angkasa, yang mana muncul penangguhan peluncuran satelit Eropa pada roket Rusia dan gagalnya kerja sama Eropa dan Rusia pada misi Mars. [qnt]