WAHANANEWS.CO - Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina melanggar gencatan senjata Paskah yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin.
Serangan dari pihak Ukraina disebut menyebabkan kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban sipil.
Baca Juga:
Ukraina Buka 'Front Baru': 41 Pesawat Rusia Hancur, Kini Ledakkan Lagi Jembatan Krimea
Mengutip Reuters pada Minggu, 20 April 2025, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah melakukan 444 serangan terhadap posisi Rusia, serta lebih dari 900 serangan menggunakan drone.
Wilayah perbatasan seperti Bryansk, Kursk, dan Belgorod menjadi sasaran, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Pernyataan ini disampaikan melalui aplikasi Telegram, namun klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen di medan perang.
Baca Juga:
Serangan Drone Ukraina Bikin Rusia Alami Pearl Harbor! S-400 Mati Kutu, Ini Sebabnya
Selain itu, Kementerian juga menyatakan bahwa pasukan Rusia telah menguasai wilayah Novomikhailivka di Ukraina timur sebelum gencatan senjata diberlakukan.
Sementara itu, Ukraina membantah melakukan pelanggaran dan justru menyatakan bahwa pasukan Rusia tetap melancarkan serangan setelah pengumuman gencatan senjata.
Presiden Putin sebelumnya menyampaikan bahwa jeda tembak-menembak akan berlaku sejak Sabtu pukul 18.00 waktu Moskow hingga Senin tengah malam, dengan harapan Ukraina juga ikut menahan diri.
Namun, menurut laporan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang dikutip CNN, serangan dari pihak Rusia terus berlangsung.
Ia menyebut masih terjadi ratusan penembakan pada Sabtu malam dan 59 serangan lainnya pada Minggu pagi, disertai lima upaya ofensif.
Zelensky mendesak Rusia agar menghormati kesepakatan dan menyatakan Ukraina siap memperpanjang gencatan senjata hingga 30 hari—tetapi jika serangan berlanjut, Ukraina pun akan terus melawan.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]