WahanaNews.co | Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang mencari alternatif pesawat kargo untuk mengangkut satelit Satria-1 setelah pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya, dihancurkan Rusia dalam invasi ke Ukraina.
"Meski pun ada perang di Ukraina, satelit kita masih terjadwal," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, di Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga:
China Andalkan Kendali Rare Earth Sebagai Senjata Perang Dagang Lawan Amerika
Indonesia semula berencana menggunakan pesawat kargo terbesar di dunia Antonov untuk mengangkut satelit Satria-1 dari Prancis, tempat pembuatan, ke Amerika Serikat, tempat peluncuran satelit.
Pesawat Antonov An-225 Mriya, yang semula ingin digunakan, hancur karena serangan pasukan Rusia di bandara Hostomel, di luar ibu kota Kiev, pada 27 Februari 2022.
Kerusakan ini menimbulkan masalah bagi Indonesia lantaran tidak banyak unit pesawat kargo Antonov yang tersedia di dunia.
Baca Juga:
China Tuduh AS Lancarkan Serangan Siber di Tengah Perang Dagang
Menurut sang menteri, hanya ada sekitar 15 pesawat Antonov, tujuh di antaranya milik Rusia dan tidak mungkin digunakan karena sanksi yang dikenakan kepada negara tersebut.
Delapan pesawat Antonov lainnya, termasuk Antonov An-225 Mriya yang hancur, milik Ukraina.
Setidaknya ada tiga pesawat Antonov yang tidak mungkin digunakan karena berada di medan perang.