WahanaNews.co | Rusia berusaha menyelamatkan nyawa di Donbass dan memberi sanksi pada mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman dan genosida selama sekitar 8 tahun.
Hal itu diungkapkan utusan Moskow untuk PBB , Vasily Nebenzia, kepada Majelis Umum selama sesi yang menyerukan untuk mengecam invasi ke Ukraina .
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Seperti diketahui, militer Rusia melancarkan serangan terhadap tetangganya pada Kamis pekan lalu.
“Pendudukan Ukraina bukan bagian dari rencana kami. Tujuan dari operasi khusus ini adalah untuk melindungi orang-orang, yang telah menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir. Inilah mengapa perlu demiliterisasi dan de-nazifikasi Ukraina,” kata Nebenzia seperti dilansir dari Russia Today, Selasa (1/3/2022).
Sebagai salah satu contoh "kejahatan mengerikan" yang dilakukan oleh pemerintah di Kiev, utusan Rusia itu mengutip pembunuhan orang-orang yang memprotes kudeta yang didukung Amerika Serikat (AS) di Kiev, ketika 40 orang dibakar hidup-hidup di sebuah gedung di Odessa.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
"Moskow berusaha untuk mengadili siapa saja yang melakukan kekejaman seperti itu, termasuk warga negara Rusia,” tegas Nebenzia.
"Rusia membela diri dari 'rezim' yang bercita-cita untuk mendapatkan akses ke senjata nuklir," tambah utusan PBB, mencatat pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang hal itu pada Konferensi Keamanan Munich pada 18 Februari lalu.
Alih-alih melanggar prinsip-prinsip dasar PBB, seperti yang dituduhkan oleh para kritikus Rusia, Nebenzia berpendapat bahwa operasi militer sebenarnya memastikan prinsip utama ditegakkan untuk mencegah perang dunia lain.