WahanaNews.co | Mengingat invasi yang dilakukan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 24 Februari 2022 lalu belum memberikan kemajuan signifikan, seorang pejabat Kremlin mengatakan bahwa Rusia bersiap menggunakan senjata nuklir jika merasa terancam.
Sekretaris Pers Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa meskipun hanya ancaman eksistensial yang cukup, hal itu akan membuat Rusia menggunakan senjata nuklirnya.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
“Ya, kami memiliki konsep keamanan domestik, dan itu publik,” kata Peskov, dikutip dari Newsweek, Rabu (23/3/2022).
“Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi, jika itu adalah ancaman eksistensial, ancaman bagi negara kita, maka itu dapat digunakan sesuai dengan konsep kita,” tambahnya.
Pernyataan Peskov muncul tak lama setelah Rusia mengklaim telah menggunakan rudal hipersonik untuk kali pertamanya dalam pertempuran melawan Ukraina.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Meskipun tidak dapat dikonfirmasi secara independen mengenai rudal tersebut, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan, rudal hipersonik Kinzhal digunakan sebagai langkah eskalasi dalam konflik.
“Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal aeroballistik hipersonik menghancurkan gudang besar rudal dan amunisi penerbangan pasukan Ukraina di desa Delyatyn, wilayah Ivano Frankivsk,” kata Konashenkov.
Sementara potensi penggunaan rudal hipersonik dan nuklir dapat memicu ketakutan akan eskalasi di seluruh dunia.
Ada kemungkinan bahwa gencatan senjata masih dapat segera terjadi.
Menurut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Gutteres, ada cukup solusi di meja negosiasi yang dapat disetujui oleh Rusia dan Ukraina.
“Ada cukup banyak solusi di atas meja untuk menghentikan permusuhan sekarang. Dan serius bernegosiasi sekarang,” ujarnya.
Meski demikian, Gutteres mengingatkan bahwa kemungkinan besar konflik hanya akan memburuk sebelum menjadi lebih baik.
Karena itu, mungkin ada lebih banyak eskalasi seperti pengenalan resmi rudal hipersonik atau bahkan nuklir sebelum kompromi tercapai. [gun]