WahanaNews.co | Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, mengenai
situasi di perbatasan Tajik-Afganistan, Rusia akan ikut campur tangan dan siap
membela sekutu dekatnya untuk melawan Taliban, yang dicap sebagai kelompok
teroris.
Saat briefing pada hari Jumat, (9/7/2021),
juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengungkapkan bahwa
dua pertiga dari perbatasan Tajik-Afganistan sudah berada di bawah kendali
Taliban, yang ditunjuk oleh Moskow sebagai organisasi teroris.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Diketahui, Rusia dan Tajikistan
sama-sama anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), pakta pertahananbersama yang terdiri dari enam bekas
Republik Uni Soviet.
Menurut Zakharova, pengkalan militer
ke-201 di Tajikistan sudah dilengkapi dengan segala sesuatu yang dibutuhkan saat
perang demi mempertahankan negara.
Situasi semakin mencekam di Afganistan setelah
pasukan militer AS dan NATO ditarik dari negara itu. Sesuai rencana Washington,
Kabul dan Taliban ditetapkan untuk menyepakati pemerintahan transisi sebelum
pembentukan pengaturan yang lebih permanen.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Namun, Kabul dan Taliban tidak ada yang
mau berkompromi, dan sekarang Taliban telah membuat kekuasaan teritorial di
utara Afganistan, di perbatasan Tajikistan.
Zakharova juga menyebutkan, bahwa ada
beberapa kali pasukan pemerintah Afganistan melintasi perbatasan dengan
Tajikistan untuk menghindari tembakan dari militan Taliban.
"Kami menyerukan kepada pihak-pihak yang
bersebrangan dalam konflik antar Afganistan untuk menahan diri dan menghindari penyebaran
ketegangan di luar perbatasan negara," kata Zakharov. Seperti dilansir WahanaNews dari RT.