Awal Desember lalu, Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Putin untuk memperingatkannya tentang "konsekuensi ekonomi yang belum pernah dilihat" jika Rusia melakukan serangan baru.
Presiden Rusia kemudian mendesak adanya jaminan bahwa NATO tidak akan diperluas untuk memasukkan Ukraina.
Baca Juga:
Boris Johnson Pertimbangkan Maju untuk Masa Jabatan Kedua PM Inggris
Rusia yang diduga mencoba menginvasi Ukraina dianggap sebagai langkah Kremlin untuk membangun kembali Uni Soviet.
Putin pun pernah mengungkapkan kekecewaannya atas runtuhnya Uni Soviet.
Ia mengatakan, kejadian itu masih menjadi "tragedi" bagi "sebagian besar warga negara."
Baca Juga:
Liz Truss Mundur, Tagar #bringbackboris Menggema di Inggris
Berakhirnya Uni Soviet membawa serta periode ketidakstabilan ekonomi yang parah yang menjerumuskan jutaan orang ke dalam kemiskinan, ketika Rusia yang baru merdeka berevolusi dari komunisme ke kapitalisme.
Sang presiden pun sempat menjadi sopir taksi untuk memenuhi kebutuhan hidup, ungkap kantor berita milik negara, RIA Novosti, pada hari Minggu (12/12/2021).
Dilansir DW, dalam sebuah film dokumenter, RIA-Novosti mengutip kata-kata pemimpin Rusia tersebut yang menyebut, "Kadang-kadang saya harus mendapatkan uang tambahan."