WahanaNews.co | Jepang kepincut membeli rudal Tomahawk buatan Amerika Serikat di tengah kelakuan Korea Utara yang semakin getol menguji coba rudal balistiknya.
Media lokal Jepang, Yomiuri Shimbun, menyebut pemerintahan PM Fumio Kishida dan Washington sedang dalam tahap akhir bernegosiasi soal pembelian rudal jarak menengah ini.
Baca Juga:
Buruknya Mutu Proyek Pengerjaan Jalan Rigit Beton Depati Duo Nenek, Sejumlah Aktivis Hamparan Rawang Angkat Bicara
Salah satu sumber pemerintah Jepang mengatakan Semenanjung Korea akan masuk dalam jangkauan rudal Tomahawk ini, tergantung pada area peluncuran.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan para menteri tengah mempelajari kemungkinan pembelian senjata ini. Namun, sejauh ini belum ada keputusan apa pun.
Rencana pembelian tersebut kemungkinan akan menuai kontroversial di Jepang, negara yang militernya tak diakui secara resmi di bawah konstitusi pasca-Perang Dunia II.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Rencana pembelian rudal ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Jepang, AS, dan Korsel menggelar pertemuan di Tokyo membahas ancaman Korut.
"Kami sepakat untuk memperkuat kerja sama lebih jauh. Jadi, Korea Utara bisa segera menghentikan aktivitas ilegal dan kembali ke negosiasi denuklirisasi," kata Wamenlu Korsel, Cho Hyun Dong, dikutip Reuters, Rabu (16/10).
"Tiga negara sepakat tentang perlunya respons kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklirnya yang ketujuh," imbuh dia.
Sementara itu, Wamenlu Jepang Takeo Mori mengatakan intensitas aktivitas rudal dan nuklir Korut jelas merupakan tantangan yang serius bagi komunitas internasional.
"Kami sepakat untuk meningkatkan pencegahan di wilayah kami dengan tujuan denuklirisasi Korea Utara," ujar Mori. [tum]