Ia menyoroti pula harga tiket yang dibayar sekitar S$10.000 dan menuntut SIA menunjukkan komitmen memperbaiki menu serta memahami keseriusan masalah ini, bahkan melaporkannya ke Departemen Transportasi Amerika Serikat.
Menurut Jey, ia telah memesan makanan khusus Muslim untuk layanan makanan ringan dan memilih menu dari layanan “Book the Cook” untuk makan siang.
Baca Juga:
Puluhan Penumpang Cedera Tulang Belakang akibat Turbulensi Ekstrem Singapore Airlines
Namun, hidangan yang mengandung babi itu disajikan tanpa label peringatan, sejalan dengan temuan Mothership bahwa situs resmi SIA tidak secara konsisten mencantumkan label babi untuk menu yang mengandungnya.
Dalam korespondensi email yang dilihat Mothership, staf layanan pelanggan SIA mengakui awak kabin awalnya tidak yakin soal prosciutto dan tetap menyajikannya tanpa konfirmasi, lalu meminta maaf setelah menyadari kesalahan dan menawarkan menu pengganti yang ditolak Jey.
Juru bicara Singapore Airlines membenarkan kesalahan tersebut, meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan menyebut bahwa awak kabin langsung menarik hidangan ketika mengetahui pelanggan tidak mengonsumsi babi, serta menawarkan pilihan lain.
Baca Juga:
Simak Penyebab Turbulensi pada Pesawat Seperti Kasus Singapore Airlines
SIA menambahkan telah memperkuat pelatihan dan prosedur layanan awak kabin, menjaga komunikasi dengan Jey, dan mengimbau seluruh penumpang dengan kebutuhan diet khusus untuk memesan makanan khusus pada setiap layanan makan sebelum penerbangan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.