Pada saat itu, tentara Togo mengatakan ledakan menyebabkan kematian anak-anak tetapi tidak merinci penyebab ledakan. Sejak 13 Juni, wilayah Savanna berada dalam keadaan darurat sebagai bagian dari upaya pemerintahan Presiden Faure Gnassingbe untuk mengatasi aktivitas kelompok bersenjata yang tumpah dari Burkina Faso, pusat konflik di Sahel.
Sedangkan pada Mei lalu, delapan tentara tewas dan 13 lainnya terluka di sebuah pos keamanan di wilayah Kpendjal di wilayah Savanna oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal.
Baca Juga:
Tebas Dua Pemudik di Makassar, 11 Warga Diduga Salah Sasaran
Dan November lalu, pasukan keamanan menangkis serangan serupa oleh orang-orang bersenjata tak dikenal yang diyakini pemerintah berasal dari Burkina Faso.
Louis Kamako, Sekretaris Jenderal Journaliste en Mission pour le Développement (JMD), sebuah organisasi masyarakat sipil menyambut permintaan maaf tentara dan meminta pihak berwenang untuk merawat keluarga para korban.
“Kita harus mengakui bahwa reaksi Angkatan Bersenjata Togo ini adalah sebuah peristiwa. Sebuah peristiwa, karena di Togo kami terbiasa membuka penyelidikan tanpa pernah menutupnya. Tapi yang ini tentang tentara dan temuan investigasi telah dirilis dalam 72 jam, jadi kami hanya bisa senang," kata Kamako.
Baca Juga:
Pria Surabaya Dibui 10 Bulan Gegara Penganiayaan Salah Sasaran
“Sekarang kita tahu temuannya, ini berarti bahwa negara harus memperhatikan orang tua korban dan berbicara kepada tentara yang terlibat dalam tragedi ini,” tambahnya.
Aktivis hak asasi manusia Togo yang populer, Farida Nabourema, mengecam keras pemerintah.
“Tingkat kecerobohan ini … ketika militer diktator berdarah @FEGnassingbe mengeksekusi anak-anak berusia antara 9 dan 15 tahun dengan dalih bahwa mereka mengira mereka teroris. Dapatkah mereka memberi tahu kami bagaimana mereka mengidentifikasi seorang teroris?. Seperti apa teroris itu?," katanya di Twitter. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.