WahanaNews.co | Rusia naik darah dan mengutuk pernyataan pejabat Ukraina tentang ledakan di Jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea-Rusia pada Sabtu 8 Oktobr 2022.
"Reaksi rezim Kyiv terhadap penghancuran infrastruktur sipil membuktikan sifat terorisnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Telegram.
Baca Juga:
Pemadaman Listrik di Sukarame Baru Labura: Warga Resah Akibat Ledakan Travo
Jembatan Kerch, sepasang jembatan paralel untuk jalan dan jalur kereta api, adalah rute pasokan utama bagi Rusia yang dibangun setelah pencaplokan Krimea pada 2014.
Pada Sabtu dini hari, ledakan besar yang diikuti oleh kebakaran menyebabkan bagian jalan di jembatan itu ambruk dan membakar beberapa gerbong kereta.
Api padam pada hari itu, kata pihak berwenang Rusia. Sejauh ini tidak ada korban dilaporkan akibat insiden tersebut.
Baca Juga:
Ledakan Gudang Amunisi di Ciangsana, 31 Rumah Warga Rusak
Meskipun Ukraina tidak secara langsung mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di jembatan tersebut, beberapa pernyataan oleh pejabat tinggi Ukraina menunjukkan kemungkinan itu.
Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina, mengatakan apa yang terjadi di jembatan itu hanyalah "permulaan."
"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir," kata Podolyak di Twitter.