WahanaNews.co | Menteri
Luar Negeri Israel, Yair Lapid, meresmikan kantor kedutaan besar Israel di UEA
, Selasa (29/6/2021).
Pembukaan kedutaan Israel di UEA itu merupakan hasil dimulainya
kerjasama kedua negara sejak 9 bulan lalu.
Baca Juga:
Dukungan Uni Emirat Arab untuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
Sejak menjalin hubungan dengan UEA tahun lalu, ini adalah
kunjungan perdana Yair Lapid ke Negara Teluk sebagai seorang menteri kabinet
Israel, di mana pada agenda dua hari kunjungannya dia juga akan membuka kantor
Konsulatnya pada hari ini, Rabu (30/6/2021).
"Israel menginginkan perdamaian dengan semua tetangganya,
kami tidak ke mana-mana, Timur Tengah adalah rumah kami," kata Yair Lapid saat
upacara pemotongan pita di kantor tinggi Abu Dhabi yang digunakan sebagai kedutaan
sementara.
"Kami di sini untuk tinggal. Kami menyerukan semua negara
di kawasan itu untuk mengakuinya dan datang untuk berbicara dengan kami,"
katanya.
Baca Juga:
Uni Emirat Arab Keluar dari 'Daftar Abu-abu' FATF Setelah Reformasi Sukses
Disatukan karena kekhawatiran bersama tentang Iran dan
harapan untuk keuntungan komersial, UEA dan Bahrain menormalkan hubungan dengan
Israel tahun lalu, melalui "Kesepakatan Abraham", yang dibuat
pemerintahan Presiden AS saat itu, Donald Trump.
Sejak saat itu,
Sudan dan Maroko juga bergerak untuk menjalin hubungan dengan Israel.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang turut menyambut
kunjungan Yair Lapid, mengatakan, "akan terus bekerja sama dengan Israel dan UEA
saat kami memperkuat semua aspek kemitraan kami dan bekerja untuk menciptakan
masa depan yang lebih damai, aman, dan sejahtera bagi semua orang Timur Tengah."