Pemulihan hubungan regional itu disesalkan Palestina, yang menginginkan supaya tuntutan mereka untuk kenegaraan bebas dari
pendudukan Israel ditangani terlebih dahulu.
Presiden Mahmoud Abbas menolak kesepakatan itu dengan
menyebutnya sebagai "ilusi" dan menegaskan bahwa kekuatan kolonial telah "menanamkan
Israel sebagai benda asing di wilayah ini untuk memecahnya dan membuatnya tetap
lemah," menurut laporan layanan berita Palestina, WAFA, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga:
Dukungan Uni Emirat Arab untuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
Pesawat Lapid transit melalui wilayah udara Saudi.
Riyadh,
meskipun tidak memiliki hubungan normal dengan Israel, tahun lalu membuka
penerbangannya untuk penerbangan Israel-UEA.
Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi masih hanya memiliki tiga
diplomat dan seorang kepala misi, Eitan Na"eh, yang belum dikonfirmasi sebagai
duta besar penuh.
Baca Juga:
Uni Emirat Arab Keluar dari 'Daftar Abu-abu' FATF Setelah Reformasi Sukses
Konsulat Dubai-nya juga berlokasi di tempat sementara.
Yair Lapid mengucapkan terimakasih kepada mantan Perdana
Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, karena upayanya untuk mengatur perjalanan ke UEA saat
menjabat terhalang pembatasan pandemi Covid-19.
Seperti dikutip WahanaNews dari Reuters, Yair Lapid berterima kasih kepada Netanyahu sebagai "arsitek
Perjanjian Abraham" dengan berkata: "Momen ini adalah miliknya, tidak
kurang dari milik kita."