WahanaNews.co | Hujan lebat yang tak henti mengguyur telah menyebabkan satu keluarga Australia terperangkap banjir di pulau terpencil di Outback.
AFP melaporkan bahwa keluarga yang terdiri dari dua orang dewasa dan dua anak itu melintasi Gurun Simpson menggunakan mobil kamp mereka pada Jumat (12/11).
Baca Juga:
Australia Mau Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Ini Alasannya
Akibat hujan lebat, mereka terperangkap di kawasan itu, tepatnya di Kota Oodnatta. Mereka pun langsung berupaya menghubungi pihak berwenang.
Badan Keamanan Maritim Australia (AMSA) menyatakan bahwa mereka harus menggunakan telepon satelit untuk berhubungan dengan keluarga tersebut.
"AMSA sudah berkomunikasi dengan orang di mobil kamp itu sekitar pukul 14.30 [Jumat] dan mengonfirmasi tak ada yang terluka dan mereka punya persediaan cukup," ujar juru bicara AMSA.
Baca Juga:
Program CSR Akar Basah PEP Tarakan Field Dapat Perhatian APOGCE 2024
Kepolisian mengatakan kepada ABC bahwa kondisi memang membaik. Namun, banjir di sungai membuat keluarga itu kemungkinan harus terperangkap di pulau setidaknya hingga Senin (15/11).
"Karena cuaca sudah membaik, kami akan mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menyelamatkan keluarga itu dan kendaraannya," demikian pernyataan polisi.
Badai memang terus melanda Australia dalam beberapa hari belakangan. Pihak berwenang Australia sendiri sudah mengimbau warga untuk waspada.
Pada pekan ini, Australia juga meminta warga mewaspadai kemungkinan banjir karena hujan sangat lebat di sejumlah kawasan.
Manajer Kesiapsiagaan Badan Meteorologi Australia, Jane Golding, juga mendesak penduduk di sejumlah negara bagian Australia agar mempersiapkan diri akan cuaca buruk.
"Banyak area yang diprediksi akan hujan lebat dengan beberapa tempat di Queensland dan New South Wales kemungkinan akan diterpa curah hujan harian total 150 milimeter atau lebih," ujar Golding seperti dikutip 9 News.
Begitu parah hujan di Australia beberapa hari belakangan, media-media di Negeri Kanguru sampai-sampai menyebutnya sebagai "ledakan hujan."
"Untuk beberapa tempat itu memang akan seperti ledakan hujan, tetapi itu bukan istilah teknis yang kami gunakan," kata salah satu anggota Biro Meteorologi Australia, Jonathan How, kepada Associated Press. [qnt]