WahanaNews.co | Jika
ada neraka di bumi, itu adalah nyawa anak-anak di Gaza. Hal itu disampaikan Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan
dalam Majelis Umum PBB.
Baca Juga:
Presiden Abbas: Pertimbangkan Ulang Hubungan dengan AS Setelah Veto PBB
Guterres menyerukan untuk segera mengakhiri pertempuran itu,
dan mengaku syok atas peristiwa pemboman udara dan artileri oleh pasukan Israel
di Gaza.
Dia menambahkan, "Penembakan roket secara sembarangan
oleh Hamas dan kelompok lain terhadap Israel tidak dapat diterima."
Adapun Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu
mengesampingkan argumen "kedua belah pihak" untuk kekerasan yang
sedang berlangsung di Israel dan Palestina.
Baca Juga:
AS Cegah Palestina Gabung PBB, China: Akan Terus Diingat Sejarah
Dia mempertahankan pendapat bahwa Israel adalah satu-satunya
pihak yang bertanggung jawab.
Berbicara selama sesi Majelis Umum PBB tentang situasi di
Israel dan Palestina, Cavusoglu mengatakan kesalahan harus dilimpahkan "di
tempatnya".
"Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas apa yang
terjadi hari ini di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza," tegas dia.
Tunisia, salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, mengkritik
Israel terkait pembunuhan anak-anak dalam serangannya di Jalur Gaza.
"Berapa banyak anak yang akan kehilangan nyawanya ?" ujar
Menteri Luar Negeri Tunisia Othman Jerandi bertanya pada pertemuan darurat
Majelis Umum PBB.
"Kejahatan apa yang bisa lebih buruk daripada membunuh
anak-anak yang tidak bersalah, termasuk bayi?" tegas dia.
Wartawan di Gaza, Sami Abu Salem melaporkan dari Kota Gaza
bahwa pemboman Israel sedang berlangsung saat malam menjelang di daerah kantong
yang diblokade itu.
"Kami berada di kota Gaza, di sebelah markas besar PBB,
(dan kami) mendengar jet tempur dan drone bergerak," ujar dia.
"Kami baru saja mendengar juga beberapa pemboman dari
marinir Israel di sisi barat (Gaza)," papar dia. [qnt]