WahanaNews.co, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menilai bahwa Amerika Serikat menjadi alasan mengapa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak dapat menghentikan konflik antara Iran dan Israel.
“Mengapa Dewan Keamanan PBB gagal mengatasinya? Karena pekerjaan itu diblokir oleh Amerika Serikat. Itulah satu-satunya alasan. Rusia mencoba mengerahkan pekerjaan Dewan Keamanan PBB dan dengan cara yang sama, AS akan terlibat dalam kegiatan diplomatik ini,” kata Zakharova pada konferensi pers yang disaksikan di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Baca Juga:
Sukseskan Pilkada 2024, Polres Subulussalam Berikan Pelatihan Kemampuan Sat Linmas
Penjelasan Iran mengenai tanggapannya terhadap serangan Israel di konsulat Iran di Suriah, lanjutnya, dapat dicegah jika Dewan Keamanan PBB mengutuk keras tindakan ilegal tersebut.
“Saya tidak melihat tanggapan Dewan Keamanan yang bertujuan untuk menjamin keamanan internasional untuk semua orang, dan (Iran) terpaksa melakukan serangan balasan. Pada saat yang sama Iran, mengandalkan lembaga-lembaga hukum internasional, yang dapat membantu dalam situasi seperti ini,” ucapnya.
Zakharova menilai semua komunitas internasional perlu melakukan konsolidasi untuk mendesak Amerika Serikat untuk berhenti melakukan pemblokiran kerja Dewan Keamanan dalam kasus-kasus yang jelas memerlukan upaya Dewan Keamanan PBB untuk mencegah eskalasi ini.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa langkah yang diambil pihak Iran pada malam tanggal 14 April bersifat terbatas dan terkalibrasi serta menurut pernyataan pejabat Iran, serangan balik tersebut dipicu oleh serangan Israel pada 1 April.
“Iran telah secara terbuka menyatakan bahwa operasi militer yang merupakan reaksi terhadap tindakan permusuhan Israel telah berakhir dan tidak akan dilanjutkan kecuali Israel terlibat dalam provokasi baru,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, penting bagi semua pihak untuk menjaga agar situasi tidak berubah menjadi de-eskalasi tak terkendali yang mengancam dampak paling serius bagi seluruh Timur Tengah.