WahanaNews.co | Dua pembunuh bayaran, membunuh seorang jurnalis Kolombia setelah si jurnalis diketahui menyelidiki kasus tambang ilegal.
Para pelaku diduga mengendarai sepeda motor, kata sebuah kelompok HAM setempat dan polisi. Rafael Moreno saat itu berada di Voces de Cordoba di kotamadya bagian utara Montelibano di mana dia dibunuh kemarin malam, 17 Oktober 2022.
Baca Juga:
Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Diduga Alami Tekanan Psikis
Di halaman Facebook pria itu juga menulis seperti, "Mereka selamanya membungkam suara kebenaran."
"Kami tahu bahwa (Moreno) sedang melakukan beberapa penyelidikan atas pengaduan pidana dan disipliner," kata pihak Yayasan Sosial Cordoberxia, pengawas hak asasi manusia, dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan pembunuhan jurnalis tersebut.
Melansir dari RTE, Selasa, 18 Oktober 2022, pejabat polisi John Fredy Suarez mengatakan Moreno dibunuh di tempat umum oleh dua pembunuh yang bergerak menggunakan sepeda motor.
Baca Juga:
Polisi Limpahkan Berkas Remaja Tersangka Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak ke Kejaksaan
Bulan lalu, Moreno mengeluh bahwa pemerintah telah menarik pengawalan keamanan yang ditugaskan kepadanya setelah dia menerima ancaman.
Dia juga telah menyelidiki terkait tuduhan tambang ilegal di tanah milik seorang senator diduga bahan-bahan yang diekstraksi digunakan untuk pekerjaan umum.
Pedro Vaca, pelapor khusus Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika untuk kebebasan berekspresi kemudian mengutuk pembunuhan itu lewat laman Twitter.
"Telah dilaporkan bahwa skema perlindungannya ditarik dan ini menekankan tugas untuk menyelidiki dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," katanya.
Otoritas penuntutan Kolombia telah mengumumkan pembentukan tim investigasi khusus. Menurut Yayasan Kebebasan Pers Kolombia, kekerasan terhadap jurnalis di negara itu telah meningkat dengan hampir 770 jurnalis menjadi korban.
Pada bulan Agustus tahun ini, dua wartawan lainnya ditembak mati oleh penyerang di kota utara Fundacion di pantai Karibia.
Oleh karena itu jumlah wartawan yang tewas di Kolombia menjadi 10 sejak perjanjian damai dengan pemberontak sayap kiri FARC ditandatangani pada 2016. [tum]