WahanaNews.co | Amerika Serikat diprediksi akan kembali ke Afghanistan. Pemicunya adalah bentrokan yang membayangi Taliban dan kelompok-kelompok ekstremis seperti Negara Islam (ISIS), sehingga dianggap membutuhkan aksi militer Amerika di negara itu.
Hal itu diungkapkan senator dari Partai Republik, Lindsey O. Graham, dalam sebuah wawancara dengan BBC.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"Kami akan kembali ke Afghanistan," kata Graham. "Kami harus melakukannya, karena ancamannya akan sangat besar," sambungnya seperti dikutip dari The Washington Post, Rabu (8/9/2021).
Dia mengatakan bahwa Afghanistan akan menjadi kuali bagi perilaku Islam radikal, memberi Amerika Serikat hanya dua pilihan.
“Anda dapat mengatakan bahwa itu bukan lagi masalah saya atau pukul mereka sebelum mereka memukul Anda,” tegasnya.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Graham, sekutu setia mantan Presiden Donald Trump, memuji tindakan mantan presiden Republik itu di Afghanistan dan di Timur Tengah dalam wawancara yang sama, setelah sebelumnya menyerukan pemakzulan Biden atas penarikan tersebut.
Graham telah mengunjungi Afghanistan beberapa kali, termasuk dengan Biden pada 2009, lebih dari satu dekade sebelumnya.
“Taliban tidak direformasi, mereka bukan orang baru,” kata Graham.