Ginjal ekstra diyakini disebabkan oleh pembelahan abnormal tali nefrogenik pada dinding embrio selama kehamilan. Ginjal mungkin menyatu atau tidak dengan ginjal lainnya dan mungkin luput dari perhatian sepanjang hidup.
Ginjal kanan atas Isis pun disebutkan lebih lanjut diangkat setelah ada penyumbatan yang menyebabkan penumpukan urin.
Baca Juga:
Pelajar SMK di Medan Melahirkan dan Buang Bayi, Pakar Sebut Fenomena Mengkhawatirkan
Hal ini menyebabkan ginjalnya membesar, menekan perut dan ususnya, sehingga Isis menjadi sangat sulit untuk makan sehari-harinya.
Ginjal yang diambil dari Isis tidak dapat didonorkan, karena pembuluh darahnya tidak sepenuhnya normal, sehingga menyulitkan transplantasi. Meski pada akhirnya ginjal tersebut telah dikirim untuk dianalisis di laboratorium.
Ahli urologi anak Hélio Buson, yang mengoperasi Isis, mengatakan banyak orang yang bertanya-tanya apakah ginjal ini dapat menyebabkan masalah di masa depan.
Baca Juga:
Terekam CCTV di Medan: Wanita Melahirkan di Warung, Lalu Pergi Tinggalkan Bayinya
Ia pun menyebut kemungkinannya ada dua, bisa iya atau mungkin juga tidak.
“Oleh karena itu, pemantauan klinis diperlukan dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun, mungkin hingga dia mencapai usia dewasa,” jelas dr. Helio
Kini, Isis sendiri diketahi telah berusia 13 bulan dan sayangnya sering dirawat di rumah sakit karena setiap kali terkena flu, ia juga biasanya mengalami pneumonia, mengingat Isis punya paru-paru yang rapuh karena kelahiran prematur dan obat penenang yang lama.