WahanaNews.co | Acara pertemuan gereja di ibukota Liberia, Monrovia, diserbu sekelompok pria bersenjata tajam, Kamis (20/1/2022) dini hari waktu setempat. Insiden tersebut menewaskan 29 orang, termasuk anak-anak.
Aksi penyerangan itu terjadi selama acara ibadah Kristen sepanjang malam di New Kru Town, sebuah lingkungan di pinggiran ibukota. Kelompok geng jalanan Liberia yang dikenal sebagai Zogos biasanya melakukan perampokan dengan parang dan senjata kecil lainnya.
Baca Juga:
Jemaat GPIB dan GABK di Cawang Jakarta Timur Bentrok, Ini Pemicunya
"Para dokter mengatakan 29 orang meninggal dan beberapa berada dalam daftar kritis," kata Jalawah Tonpo, seorang saksi yang menelepon radio pemerintah dari rumah sakit terdekat. "Ini adalah hari yang menyedihkan bagi negara ini," lanjutnya.
Juru bicara polisi, Moses Carter mengatakan, jumlah korban tewas mungkin bertambah karena sejumlah orang berada dalam kondisi kritis. Ia belum mau berkomentar tentang apa yang menyebabkan insiden itu dan menyatakan penyelidikan sedang dilakukan.
Sementara seorang seorang warga yang menghadiri acara tersebut, Exodus Morias, mengatakan kepada Reuters bahwa penyerbuan dimulai setelah sekelompok pria bersenjata menyerbu kerumunan dalam upaya untuk melakukan perampokan.
Baca Juga:
Bapak Bejat yang Menyetubuhi Anak Tirinya Dijemput Polisi di Depan Gereja
"Kami melihat sekelompok pria dengan pedang pendek dan senjata lain datang ke arah kerumunan itu," kata Morias. "Saat berlari, beberapa orang jatuh dan yang lain jatuh ke tanah dan yang lain berjalan di atas mereka," lanjutnya.
Rincian tentang insiden itu memang belum diumumkan oleh aparat berwenang. Namun, media lokal mengatakan acara itu adalah pertemuan doa Kristen - yang dikenal di Liberia sebagai "perang salib" - diadakan di lapangan sepak bola di Kota New Kru, pinggiran kelas pekerja Monrovia.
Pertemuan semacam itu biasanya mengumpulkan ribuan orang di Liberia, negara yang sangat religius di mana mayoritas dari lima juta penduduknya adalah umat Kristen. Pendeta Abraham Kromah, seorang pengkhotbah populer, mengadakan acara doa dua hari di Kota New Kru dan menarik banyak orang, menurut gambar yang beredar di media sosial.
Presiden George Weah, yang diperkirakan akan mengunjungi lokasi itu pada Kamis sore, menyatakan masa berkabung nasional selama tiga hari dan mengatakan Palang Merah Liberia dan Badan Penanggulangan Bencana telah dipanggil untuk membantu para korban. [qnt]