WAHANANEWS.CO, Jakarta - Militer Israel atau IDF mengguncang dunia dengan melancarkan serangan ke enam negara hanya dalam waktu tiga hari, mencatat eskalasi militer yang semakin meluas dan mengkhawatirkan.
Serangan dimulai di Gaza, Palestina, pada Senin (8/9/2025) dan berlanjut hingga Rabu (10/9/2025) di Yaman.
Baca Juga:
Serangan Dahsyat Israel: 15 Jet Tempur Tembakkan 10 Rudal di Doha
Di Gaza, serangan tanpa henti menewaskan setidaknya 150 orang dan melukai lebih dari 540 lainnya dalam tiga hari.
Pada Senin saja, 67 orang tewas termasuk 14 orang yang sedang mencari bantuan, sementara enam lainnya meninggal akibat kelaparan, dua di antaranya anak-anak.
Keesokan harinya, korban bertambah dengan 83 orang tewas dan 223 lainnya luka-luka, seiring gempuran Israel yang menghantam gedung-gedung tinggi dan infrastruktur di Kota Gaza, memaksa ribuan warga mengungsi tanpa perlindungan.
Baca Juga:
Embargo Penuh ke Israel, Spanyol Tegaskan Dukungan untuk Palestina
Sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023, korban tewas di Gaza telah mencapai 64.656 jiwa, termasuk lebih dari 400 akibat kelaparan.
Di Lebanon, jet tempur Israel menyerang distrik Bekaa dan Hermel pada Senin (8/9/2025), menewaskan lima orang dengan klaim menghantam depot senjata milik Hizbullah.
Meski belum dapat diverifikasi, Israel terus melancarkan serangan hampir setiap hari di selatan Lebanon, bahkan saat gencatan senjata telah disepakati sejak November lalu, termasuk serangan drone ke Desa Barja pada Selasa (9/9/2025) yang melukai seorang anggota Hizbullah.