WahanaNews.co, Jakarta - Amerika Serikat menyodorkan draf resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam draf yang dilihat Al Jazeera pada Senin (19/2/2024), menunjukkan bahwa AS mendesak DK PBB untuk "mendukung gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, sesuai rencana pembebasan semua sandera."
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
AS juga meminta seluruh pihak "menghilangkan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar" di Gaza.
AS lebih lanjut juga memperingatkan Israel agar tidak meluncurkan serangan darat di Rafah dengan meminta DK PBB tidak mengizinkannya, terutama di tengah situasi seperti sekarang.
Pasukan militer Israel belakangan menyatakan bakal menyerang Rafah, wilayah ujung selatan Gaza yang menjadi tempat 1,4 juta warga Palestina mengungsi saat ini.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Rencana serangan ini pun ditentang keras komunitas internasional karena khawatir nasib warga Palestina akan semakin buruk. Serangan di Rafah cuma akan menewaskan lebih banyak warga sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.
Editor diplomatik Al Jazeera, James Bays, mengatakan rancangan resolusi AS ini menunjukkan perubahan bahasa yang signifikan oleh negara tersebut.
Pasalnya, ini pertama kalinya Washington menyebut istilah "gencatan senjata" terkait agresi Israel di Gaza.