WahanaNews.co | Rusia mengklaim bahwa sejak awal invasi pada 24 Februari 2022 lalu, Rusia sudah menghancurkan 200 helikopter tempur Ukraina.
"Secara keseluruhan, target-target ini sudah dihancurkan sejak awal operasi militer khusus," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, pada Senin (9/1), seperti dikutip TASS.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Konashenkov kemudian menjabarkan target-target itu mencakup 200 helikopter, 367 pesawat tempur, 2.856 drone, 400 sistem rudal, serta 7.460 tank dan kendaraan tempur lainnya.
Selain itu, Rusia juga menghancurkan 972 pelontar roket, 3.793 senjata artileri dan mortar, serta 7.978 kendaraan motor militer milik Ukraina.
Konashenkov merilis laporan ini ketika pasukan Rusia di Ukraina kian terdesak. Sejak pertengahan tahun lalu, Rusia dilaporkan kewalahan menghadapi perlawanan sengit pasukan Ukraina.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Ukraina bahkan mengklaim sudah dapat merebut kembali 40 persen wilayah mereka yang diduduki Rusia sejak awal invasi.
Dalam dua serangan pada malam Tahun Baru lalu saja, Ukraina mengklaim menewaskan ratusan tentara Rusia. Kekalahan-kekalahan ini pun memicu protes dari kalangan pendukung Presiden Vladimir Putin.
Mereka menganggap para komandan Rusia di lapangan tak becus dalam berbagai hal, mulai dari pengaturan pasukan hingga pemilihan lokasi barak tentara.
Sementara itu, Ukraina terus memperkuat pertahanan mereka. Presiden Volodymyr Zelensky juga tak hentinya meminta bantuan alutsista dari negara lain. [ast]