WahanaNews.co | Militer Taiwan bakal membuka pendaftaran pasukan cadangan perempuan demi menghadapi ancaman serangan China.
Kementerian Pertahanan Taiwan memastikan bakal mengizinkan 220 prajurit perempuan yang pernah diberhentikan untuk mendaftar dalam pelatihan mulai kuartal kedua tahun ini.
Baca Juga:
Jokowi dan Menlu Wang Yi Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah
Mayor Jenderal Yu Wen-cheng dari Badan Mobilisasi Pertahanan Seluruh Kementerian mengatakan langkah itu akan menjadi "uji coba" untuk tahun ini.
"Ini adalah tahun pertama untuk memasukkan perempuan dalam pelatihan cadangan sehingga tahun ini akan menjadi program uji coba," kata Yu seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (18/1).
"Kami akan merencanakan kapasitas pelatihan sesuai jumlah pelamar."
Baca Juga:
Joe Biden Didesak Blokir Permanen Mobil Listrik China
Kemhan Taiwan sebelumnya menyatakan pihaknya hanya melatih pasukan pria untuk ikut serta dalam wajib militer dan pelatihan pasukan cadangan. Sebab negara itu tidak punya kapasitas yang cukup untuk mengakomodasi kedua gender.
Anggota parlemen Taiwan sempat mengatakan pengecualian perempuan dari pelatihan cadangan merupakan diskriminasi gender.
Banyak analis militer kemudian mendesak Taiwan untuk meningkatkan pasukan cadangannya dan mempersiapkan masyarakat sipil di bidang militer, termasuk mengizinkan perempuan ikut serta.