WahanaNews.co | Slovakia menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari agresi Rusia, kata Perdana Menteri Eduard Heger, Jumat (8/4/2022).
Ukraina sebelumnya mengimbau negara-negara Barat membantu peralatan pertahanan udara untuk menangkal serangan militer Rusia.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Slovakia menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina berdasarkan permintaannya untuk membantu pertahanan diri karena agresi bersenjata dari Federasi Rusia,” kata Heger dalam sebuah pernyataan.
Heger, yang mengunjungi Kyiv pada Jumat, juga mengatakan bahwa pertahanan Slovakia sendiri sudah diamankan.
Anggota NATO itu telah mengoperasikan satu sistem pertahanan udara S-300 yang diwarisi setelah pecahnya Cekoslowakia pada tahun 1993.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
S-300, yang oleh NATO disebut SA-10 Grumble, adalah sistem pertahanan udara jarak jauh buatan Uni Soviet dan dilanjutkan Rusia.
Sistem S-300 dikembangkan untuk bertahan melawan pesawat dan rudal jelajah.
Variasi selanjutnya dikembangkan untuk mencegat rudal balistik.
Sistem S-300 pertama kali digunakan oleh Uni Soviet pada tahun 1979, dirancang untuk pertahanan udara fasilitas industri dan kota besar, pangkalan militer dan kontrol wilayah udara terhadap pesawat serang musuh.
Sistem S-300 sepenuhnya otomatis, meskipun pengamatan dan pengoperasian manual juga dimungkinkan.
Radar bisa menjangkau rudal musuh sampai 80 km. [gun]