WahanaNews.co | Badan-badan keamanan Israel memutuskan menolak penjualan sistem pertahanan udara Iron Dome dan Sistem Senjata Selempang David ke Uni Emirat Arab (UEA). Demikian disampaikan laporan harian analis militer Israel Hayom dan Maariv.
Menurut laporan Maariv, analis militer Alon Ben David mengatakan, Badan Keamanan Israel menolak potensi untuk menjual teknologi yang dikembangkan kepada mitra barunya. Ini merujuk pada negara-negara Arab yang telah menandatangani Kesepakatan Abraham.
Baca Juga:
Dukungan Uni Emirat Arab untuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
Sementara itu, jurnalis senior Yoav Limor mengatakan kepada Israel Hayom, bahwa Israel takut langkah menjual teknologi ini ke UEA, bisa berarti rahasia dapat diteruskan ke negara pihak ketiga.
"Mossad, yang membuka jalan bagi normalisasi, telah memohon kepada badan keamanan untuk berhenti memandang negara-negara ini sebagai 'Arab'," Ben David menjelaskan, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (29/1/2022).
Menurut Ben David, Kementerian Pertahanan Israel telah mencabut keputusannya untuk tidak menjual sistem pertahanan ke UEA: "Mereka telah menjual teknologi siber tetapi menahan diri dari menjual sistem pertahanan udara."
Baca Juga:
Uni Emirat Arab Keluar dari 'Daftar Abu-abu' FATF Setelah Reformasi Sukses
Karena itu, UEA wajib membeli sistem pertahanan Korea Utara dengan teknologi Rusia. Ben David memperkirakan bahwa Israel kehilangan USD4,5 miliar setelah menolak kesepakatan militer dengan UEA. Ini juga menunjukkan bahwa Israel telah mengusulkan sistem pertahanannya ke UEA dan Arab Saudi. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.