WahanaNews.co | Petugas keamanan Sri Lanka menembak mati seorang demonstran pada hari ini, Selasa (19/4/2022).
Penembakan ini merupakan yang pertama kalinya sejak krisis ekonomi dan politik mengguncang negara itu beberapa waktu belakangan.
Baca Juga:
Desak Pembebasan, Komnas HAM Sesalkan Penangkapan 159 Demonstran
Dilansir dari AFP, demonstran itu tewas ketika kepolisian Sri Lanka melepaskan tembakan ke arah massa yang memblokir jalan di Rambukkana.
Saat itu, para pengunjuk rasa sedang menyuarakan protes mereka karena harga minyak dan bahan-bahan pokok melambung tinggi di tengah krisis ekonomi.
Akibat tindakan kepolisian ini, sepuluh orang lainnya juga terluka.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Para warga itu sudah dilarikan ke rumah sakit.
Ini merupakan kali pertama kepolisian Sri Lanka menggunakan timah panas untuk menghalau demonstran sejak unjuk rasa besar-besaran merebak di negara itu sebulan belakangan.
Sri Lanka memang sedang tercekik krisis ekonomi yang memicu kekurangan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya.
Situasi ini disebut-sebut sebagai krisis ekonomi terparah yang pernah menjerat Sri Lanka sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1948.
Akibat krisis ini, aksi demonstrasi ricuh pecah di berbagai penjuru Sri Lanka. Para pengunjuk rasa menghancurkan tembok pembatas, melempar batu ke arah polisi, hingga membakar bus.
Mereka menuding pemerintah tak becus mengurus masalah ekonomi.
Senada dengan para demonstran, pakar ekonomi juga menganggap krisis ini terjadi akibat pemerintah yang tak kompeten. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.