WahanaNews.co | Paus Fransiskus menyatakan, aksi buang sampah plastik di saluran air adalah kejahatan. Seperti dilaporkan Reuters, Senin (7/2/2022), pemimpin umat Katolik itu menyebut tindakan itu harus diakhiri jika manusia ingin menyelamatkan Bumi untuk generasi mendatang.
Dalam wawancara selama satu jam di saluran Channel 3 RAI, Minggu (6/2), Paus Fransiskus juga mengulangi beberapa tema utama kepausannya. Dia mengutuk pengeluaran berlebihan untuk persenjataan, membela hak-hak migran, dan mengutuk kekakuan ideologis oleh kaum konservatif di Gereja.
Baca Juga:
Tur Asia Paus Fransiskus Mulai dari Indonesia, Berikut Jadwal Lengkapnya
Paus Fransiskus, yang telah menjadikan pelestarian lingkungan sebagai landasan kepausannya, menceritakan bagaimana nelayan Italia mengeluh kepadanya bertahun-tahun. Para nelayan telah menemukan berton-ton sampah plastik di Laut Adriatik. Kali berikutnya Paus bertemu, mereka mengatakan telah menemukan dua kali lebih banyak dan mengambil sampah itu sendiri untuk membantu membersihkannya.
"Membuang plastik ke laut adalah kriminal. Itu membunuh keanekaragaman hayati, membunuh bumi, membunuh segalanya," kecam Paus.
"Menjaga ciptaan adalah pendidikan (proses) di mana kita harus terlibat," katanya, mengutip satu lagu oleh penyanyi Brasil Roberto Carlos tempat seorang anak bertanya kepada ayahnya mengapa "sungai tidak lagi bernyanyi" dan sang ayah menjawab bahwa "kita mengakhirinya".
Baca Juga:
Paus Fransiskus Serukan Hentikan Eskalasi Konflik di Timur Tengah
Diminta untuk menguraikan selera musik, Paus Fransiskus yang melakukan kunjungan mendadak ke toko kaset Roma bulan lalu, mengatakan bahwa dia sangat menyukai musik klasik tetapi juga tango.
Ditanya apakah pernah menari tango sebagai seorang pemuda di negara asalnya Argentina, paus berusia 85 tahun itu mengatakan "Seorang porteno yang tidak menari tango bukanlah porteno". Porteno adalah nama Spanyol untuk penduduk Buenos Aires, kota kelahirannya.
Menanggapi pertanyaan tentang perang, Paus Fransiskus berkata: "Pikirkan tentang itu. Jika kita berhenti membuat senjata selama satu tahun, kita dapat memberi makan dan mendidik seluruh dunia. Kita telah terbiasa dengan perang. Ini sulit tetapi itulah kenyataannya. "
Paus Fransiskus tidak merinci sumber statistik yang dia kutip tetapi pada masa lalu dia telah menyerukan larangan total senjata nuklir. Paus mengatakan bahkan kepemilikan nuklir untuk pencegahan perang saja tidak bermoral.
Paus Fransiskus juga telah menyerukan agar pengeluaran persenjataan dialihkan untuk membantu yang paling membutuhkan dan untuk penelitian guna mencegah pandemi di masa depan. [rin]