WahanaNews.co, Jakarta - Setidaknya dua orang, termasuk satu calon independen yang memiliki afiliasi dengan partai Tehreek-e-Insaf (PTI) Pakistan yang dipimpin oleh mantan PM Imran Khan dan saat ini mendekam di penjara, telah kehilangan nyawa, sedangkan sembilan lainnya mengalami luka-luka akibat kekerasan terkait pemilihan umum di Pakistan, demikian disampaikan pihak kepolisian.
Rehan Zeb Khan, seorang calon dari distrik suku Bajaur di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal selama kampanye, demikian diungkapkan oleh Kepala Polisi Rasheed Khan dalam pernyataannya kepada media.
Baca Juga:
29 Orang Meninggal Akibat Cuaca Hujan dan Badai Petir di Pakistan
"Tiga orang lainnya juga mengalami luka akibat insiden penembakan itu," tambahnya.
Sementara itu, satu lagi korban tewas adalah seorang pemimpin dari Partai Nasional Awami (ANP), sebuah partai politik nasionalis. Individu tersebut tewas akibat penyerangan terhadap kantor partai di distrik Chaman, Provinsi Balochistan yang berbatasan dengan Afghanistan, seperti yang diinformasikan oleh pihak kepolisian.
Petugas partai lainnya juga terluka dalam serangan tersebut, ungkap Presiden ANP Balochistan, Asghar Achakzai.
Baca Juga:
Asif Ali Zardari Terpilih Sebagai Presiden ke-14 Pakistan dalam Pemilu 2024
Melansir Anadolu, Penyerang tak dikenal melempar sebuah granat ke kantor Partai Rakyat Pakistan (PPP) di ibu kota Balochistan, Quetta, dan melukai lima orang.
Insiden ini merupakan kejadian terkini dari serangkaian tindakan kekerasan yang terjadi di seluruh wilayah menjelang pelaksanaan pemilihan pada 8 Februari.
Pada hari Selasa (30/1/2024) lalu, rapat umum partai Tehreek-e-Insaf (PTI) di distrik Sibi, Provinsi Balochistan, juga menjadi sasaran serangan bom yang mengakibatkan empat orang tewas, termasuk tiga anggota partai.
Sebelumnya, seorang politisi meninggal dunia dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan bersenjata antara pendukung Partai Rakyat Pakistan (PPP) dan partai Muttehida Quami Movement di pusat bisnis Karachi pekan lalu.
Rapat umum dan kantor beberapa partai di berbagai wilayah di Pakistan telah menjadi target serangan dalam beberapa minggu terakhir menjelang pemilihan Februari mendatang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]