WahanaNews.co | Setelah sukses menguji coba jet tempur KF-21 beberapa waktu lalu, Korea Selatan segera merancang kendaraan tanpa awak (UAV) atau drone untuk "menggebuk" Korea Utara.
Badan Pengembangan Pertahanan Korsel (ADD) bekerja sama dengan Korean Air untuk mengembangkan proyek tersebut.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Korean Air menyatakan bahwa ADD sudah mulai mengembangkan UAV itu pada November tahun lalu dan kini telah menyelesaikan desain dasarnya.
"Badan tersebut berencana bekerja sama dengan Korean Air untuk mengerjakan desain yang lebih detail," demikian pernyataan Korean Air pada pekan lalu, dikutip dari South China Morning Post.
Selain itu, Korean Air dikabarkan akan mengembangkan sistem gabungan untuk pesawat berawak dan drone.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Dalam sistem tersebut, satu pesawat berawak bisa ditemani tiga sampai empat drone untuk menjalankan berbagai misi, termasuk pertempuran udara, serangan udara-ke-darat, dan pemantauan.
"Skadron UAV tak hanya mendukung dan menemani pesawat berawak, tetapi dapat melangsungkan misi mandiri termasuk pemantauan, taktik interferensi elektronik, dan serangan tepat," demikian pernyataan Korean Air.
Seorang pengamat pertahanan dari Forum Pertahanan Korsel, Shin Jong Woo, menilai drone bakal menjadi faktor penting dalam setiap perang, termasuk yang melibatkan kekuatan besar, seperti AS, China, dan Rusia.