WAHANANEWS.CO, Jakarta - Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 pada Senin (20/1/2025) pukul 12.00 waktu setempat.
Namun, momen pengambilan sumpah jabatan di Gedung Kongres AS (US Capitol) memicu perhatian karena Trump tidak meletakkan tangan kirinya di atas salah satu Alkitab yang dibawa ke acara tersebut.
Baca Juga:
Donald Trump Langsung Tancap Gas, Ini Dia Perintah Eksekutif Pertama di Hari Pelantikannya
“Saya bersumpah akan dengan setia menjalankan jabatan Presiden Amerika Serikat dengan sebaik-baiknya, melestarikan, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat. Maka bantulah saya, Tuhan,” ujar Trump dalam sumpahnya, sebagaimana dilaporkan The Independent.
Keputusan Trump untuk tidak meletakkan tangan di atas Alkitab menimbulkan kritik dari lawan-lawan politiknya.
“Tidak ada tangan di Alkitab. Apakah itu berarti dia bukan presiden?” sindir Adam Parkhomenko, ahli strategi Partai Demokrat.
Baca Juga:
Donald Trump Disebut Mau Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Kemlu RI Angkat Bicara
Kelompok politik The Lincoln Project juga mencuit, “Dia tidak meletakkan tangannya yang kecil di Alkitab saat bersumpah.”
Aturan Konstitusi dan Pengambilan Sumpah
Menurut laporan News Channel 8, absennya tangan Trump di atas Alkitab tidak memengaruhi keabsahan sumpahnya.
Konstitusi AS tidak mensyaratkan calon presiden untuk menyentuh Alkitab saat mengucapkan sumpah. Pasal VI Konstitusi menegaskan bahwa sumpah jabatan itu sendiri sudah mengikat tanpa memerlukan simbol keagamaan apa pun.
Pasal II hanya menyatakan bahwa presiden harus mengucapkan sumpah sebelum memulai tugasnya, tanpa detail tambahan.
Menariknya, frase "Maka bantulah saya, Tuhan" yang sering digunakan presiden saat bersumpah tidak diwajibkan oleh Konstitusi, meski menjadi tradisi umum.
Tradisi Penggunaan Alkitab dalam Sumpah
Sejarah mencatat, tidak semua presiden AS menggunakan Alkitab saat disumpah. Presiden ke-6 John Quincy Adams dan Presiden ke-26 Theodore Roosevelt adalah contoh yang tidak mengikuti tradisi ini.
Sementara itu, Presiden ke-36 Lyndon B. Johnson meletakkan tangannya di atas buku misa Katolik milik John F. Kennedy saat dilantik di Air Force One setelah pembunuhan Kennedy.
Presiden ke-30 Calvin Coolidge bahkan menyebut dalam otobiografinya bahwa saat disumpah di rumah keluarganya di Vermont, Alkitab milik ibunya tidak digunakan secara resmi karena tradisi setempat tidak mewajibkannya.
Trump sendiri memiliki dua Alkitab di dekatnya saat dilantik: satu adalah peninggalan nenek buyutnya, dan satu lagi adalah Alkitab yang digunakan Abraham Lincoln saat pelantikannya pada 1861.
Alkitab tersebut dipegang oleh Melania Trump. Namun, tidak jelas apakah Trump sengaja tidak meletakkan tangannya di atas salah satu Alkitab itu atau ada alasan lain di balik keputusannya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]