WahanaNews.co | Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengakui aksi Rasmus Paludan membakar Al Quran telah mengacaukan rencana Stockholm gabung Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).
Pasalnya, aksi provokatif itu membuat Turki, salah satu anggota NATO, makin menentang rencana Swedia masuk aliansi tersebut. Sebelum aksi Paludan terjadi, Turki juga menentang Swedia bergabung dengan NATO jika tak memenuhi sejumlah syarat yang dilayangkan Ankara.
Baca Juga:
Belanda Bangkit, Menang 2-1 atas Turki di Euro 2024 Berlin
"Kejadian dan aktivitas (aksi Paludan bakar Al Quran) di Swedia dalam beberapa pekan belakangan memperumit dialog yang sudah dekat dan penuh rasa hormat dengan Turki," ucap Kristersson, melansir The Hour pada Jumat (3/2).
"Unjuk rasa yang dilakukan hanya segelintir kelompok bahkan hanya beberapa orang berdampak pada bagaimana Swedia di pandangan di luar negeri," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tidak akan memberikan restu kepada Swedia buntut aksi Paludan membakar Al Quran di negara tersebut dua pekan lalu.
Baca Juga:
Timnas Turki Menang Melawan Georgia di Euro 2024 Skor 3-1
Sebaliknya, Erdogan mengatakan hanya akan memberikan restu kepada Finlandia.
"Kami mungkin menyampaikan pesan yang berbeda kepada Finlandia (terkait rencana masuk NATO) dan Swedia akan terkejut ketika mereka melihat pesan kami," kata Erdogan dalam pidatonya pada Minggu (29/1).
"Tetapi Finlandia harus tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Swedia," tambahnya, mengutip Reuters.