Pernyataan terbaru dari Lavrov menunjukkan sikap Rusia yang tetap berhati-hati dan enggan terburu-buru.
Moskow memang pernah memberi sinyal terbuka terhadap kemungkinan dialog, tetapi belum berkomitmen untuk melangkah ke tahap yang lebih konkret.
Baca Juga:
Menjelang KTT Alaska, Trump Pastikan Kepentingan Ukraina Dibahas
Dari sisi Ukraina, Presiden Zelensky menyatakan kesediaannya untuk melakukan pertemuan, namun ia menginginkan adanya jaminan keamanan yang kuat dari negara-negara Barat sebelum melangkah lebih jauh.
Sebaliknya, Rusia melalui Lavrov menuntut agar Moskow memiliki hak veto dalam setiap pembahasan mengenai isu keamanan Ukraina.
Kondisi ini memperlihatkan kerumitan posisi sekutu Barat yang harus menimbang apa yang bisa mereka tawarkan kepada Kyiv tanpa mengorbankan strategi jangka panjang.
Baca Juga:
Lavrov: Trump Ingin Akhiri Perang Ukraina, tapi Eropa Malah Perpanjang Konflik
Sementara itu, Trump menutup pernyataannya dengan menyebut bahwa dalam kurun waktu dua minggu, dirinya akan mengetahui perkembangan terbaru mengenai upaya damai antara Rusia dan Ukraina.
Ia juga menegaskan bahwa jika tidak ada kemajuan nyata, Amerika Serikat mungkin akan mengambil jalur berbeda dalam menyikapi konflik tersebut.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.