WahanaNews.co | Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) memecat komandan, pejabat eksekutif dan pelaut dalam kapal selam bertenaga nuklir yang menabrak gunung bawah laut di perairan Laut China Selatan beberapa waktu lalu. Angkatan Laut AS menilai, sebenarnya insiden itu bisa dicegah.
Seperti dilansir AFP, Jumat (5/11/2021), Komandan Cameron Aljilani dan dua pejabat lainnya dicopot dari jabatannya usai penyelidikan terhadap insiden di Laut China Selatan itu tuntas dilakukan. Aljilani digantikan oleh seorang komandan interim, yang namanya tidak disebutkan lebih lanjut.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Kapal selam AS bernama USS Connecticut itu mengalami sejumlah kerusakan hingga harus berlayar di permukaan selama seminggu untuk mencapai Guam. Beberapa awak kapal selam AS itu juga mengalami luka-luka.
"Penilaian yang baik, pengambilan keputusan yang bijaksana dan kepatuhan terhadap prosedur-prosedur yang diperlukan dalam perencanaan navigasi, pelaksanaan tim pengawas dan manajemen risiko seharusnya bisa mencegah insiden tersebut," sebut Armada ke-7 Angkatan Laut AS di Pasifik Barat dalam pernyataannya.
Setelah penaksiran kerusakan di Guam, USS Connecticut akan kembali ke pangkalan kapal selam AS di Bremerton, Washington, untuk menjalani perbaikan lebih lanjut.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Pekan lalu, Angkatan Laut AS mengungkapkan bahwa penyelidikan menunjukkan kapal selam AS itu menabrak sebuah 'gunung bawah laut' yang belum dipetakan saat melakukan patroli di bawah permukaan laut.
Sedikitnya 11 awak mengalami luka-luka dalam insiden ini. Namun disebutkan bahwa luka-luka yang dialami awak kapal selam itu dinyatakan tidak membahayakan nyawa.
Menurut laporan, insiden itu memicu kerusakan pada bagian tangki pemberat kapal selam, tapi pembangkit nuklir yang ada di dalam kapal selam dinyatakan tidak mengalami kerusakan.
Angkatan Laut AS diketahui secara rutin melakukan operasi di perairan sengketa untuk menantang klaim China atas pulau-pulau kecil dan karang di sana.
Insiden itu terjadi saat masa-masa sensitif dalam hubungan AS dan China, terutama menyangkut isu Taiwan. Militer China diketahui mengerahkan serangkaian pesawat tempurnya ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan.
Pada hari insiden terjadi, China mengirimkan 39 pesawat tempurnya ke dekat wilayah Taiwan. Dua hari kemudian, China mengirimkan 56 pesawat tempurnya ke zona yang sama dalam periode 24 jam.
Sementara itu, hasil investigasi komando untuk USS Connecticut ini telah diserahkan kepada Komandan Armada ke-7 AS, Laksamana Madya Karl Thomas, untuk ditinjau lebih lanjut. Thomas akan memutuskan apakah 'tindakan lanjutan, termasuk akuntabilitas, sudah tepat'. [rin]