Kebijakan yang diusulkan ini tergolong tidak biasa. Kesepakatan semacam itu biasanya melibatkan negara penghasil minyak yang menerima barang non-minyak daripada sebaliknya.
Ghana sendiri memproduksi minyak mentah. Tetapi negeri itu bergantung pada impor untuk produk minyak sulingan sejak satu-satunya kilangnya ditutup setelah ledakan pada 2017.
Baca Juga:
Realisasi Investasi di Nagan Raya Aceh Tahun 2023 Naik Rp3,7 Triliun
Di sisi lain, Ghana juga mengumumkan langkah untuk memotong pengeluaran dan meningkatkan pendapatan. Krisis utang yang meningkat menjadi penyebab.
Dalam presentasi anggaran 2023 kepada parlemen pada Kamis, Menteri Keuangan Ken Ofori-Atta memperingatkan negara Afrika Barat itu berisiko tinggi mengalami tekanan utang. Depresiasi cedi secara serius juga memengaruhi kemampuan Ghana untuk mengelola utang publiknya.
Pemerintah pun saat ini sedang menegosiasikan paket bantuan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Negara penghasil kakao, emas, dan minyak itu menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam satu generasi. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.