Haqqani mengatakan, jika tidak ada guru perempuan yang tersedia, langkah-langkah khusus akan diambil untuk memastikan pemisahan.
"Bila benar-benar ada kebutuhan, laki-laki juga bisa mengajar (perempuan) tapi sesuai syariat, mereka harus memakai jilbab," katanya.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Ruang kelas akan dipasang tirai pemisah untuk membagi siswa laki-laki dan perempuan jika diperlukan, dan pengajaran juga dapat dilakukan melalui streaming atau TV sirkuit tertutup.
Ruang kelas yang dipisahkan oleh tirai telah terlihat di banyak tempat sejak pemerintah yang didukung Barat runtuh dan Taliban merebut Kabul bulan lalu.
Menteri Pendidikan Tinggi Taliban itu juga mengatakan kepada wartawan, pemisahan gender akan diberlakukan di seluruh Afghanistan dan semua mata pelajaran yang diajarkan di perguruan tinggi juga akan ditinjau dalam beberapa bulan mendatang. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.