WahanaNews.co | Pentagon
mengungkapkan, sejumlah warga Amerika Serikat (AS) dipukuli Taliban ketika
sedang berusaha mencapai bandara Kabul.
ass="MsoNormal">
Baca Juga:
Di Ambang 'Shutdown', Amerika Serikat Kini Terancam Bokek
Ini adalah insiden baru, di mana Taliban melanggar janji
mereka, bahwa mereka tidak akan "menyentuh" warga asing.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, bukan hanya
warga AS, sejumlah warga Afghanistan yang berusaha mencapai bandara untuk
meninggalkan negara itu, juga ditangkap dan dipukuli, sebelum akhirnya
diizinkan memasuki kawasan bandara.
"Kami mengetahui kasus-kasus, sejumlah kecil yang kami
ketahui. Kami tidak memiliki visibilitas yang sempurna, tetapi kami mengetahui
sejumlah kecil kasus di mana beberapa orang Amerika dan tentu saja, warga
Afghanistan. Warga Afghanistan yang ingin kami evakuasi telah dilecehkan dan
dalam beberapa kasus, dipukuli," ucap Kirby.
Baca Juga:
Perkuat Kawasan, Iran Tak Pedulikan Gertakan F-35 dan Kapal Perang AS
Kirby, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/8/2021),
juga mengatakan bahwa sebagian besar orang Amerika yang memiliki kredensial
mereka diizinkan untuk melalui pos pemeriksaan Taliban.
"Kami mengetahui kasus-kasus sporadis, di mana mereka tidak
diizinkan, di mana ada beberapa pelecehan yang terjadi, dan ya, beberapa
kekerasan fisik telah terjadi dalam seminggu terakhir," ujarnya.
"Apa yang tampaknya terjadi adalah bahwa tidak setiap
anggota Taliban mendapatkan arahan atau memutuskan untuk mematuhi arahan untuk
mengizinkan orang Amerika pergi ke bandara," tambahnya.
Sementara itu, Mayor Jenderal Angkatan Darat AS, Hank Taylor
mengatakan sekitar 17 ribu orang telah dievakuasi dari Afghanistan, di mana
sebagian besar adalah warga Afghanistan. Dari 17 ribu yang dievakuasi, hanya
terdapat 2.500 warga AS dalam penerbangan keluar Afghanistan. [dhn]