Kedubes Iran menuding sejak pemunggutan suara untuk keanggotaan Iran pada UNCSW, AS telah menentang hal tersebut tetapi upayanya tidak berhasil. Sebab Iran tetap mendapat kepercayaan dan suara dari negara-negara anggota ECOSOC.
"Oleh karena itu AS memanfaatkan perkembangan terakhir di Iran untuk mencapai tujuan utamanya. Tindakan bias AS terhadap Republik Islam Iran ini merupakan penghinaan besar bagi negara-negara yang memberikan suara untuk keanggotaan Iran dalam UNCSW," tutur Kedubes Iran.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Kedubes Iran di Jakarta menyatakan, pencabutan anggota sah UNCSW adalah bidah politik yang mendiskreditkan organisasi internasional ini dan juga menciptakan prosedur sepihak untuk penyalahgunaan lembaga internasional di masa depan.
"Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara yang memaksakan unilatralisme di pentas internasional, takut dan khawatair terhadap kehadiran negara-negara merdeka yang memiliki pemikiran, pandangan, dan kemampuan mengonsep dalam dokumen-dokumen organisasi internasional," tulis mereka.
"Tidak diragukan lagi bahwa AS tidak dapat menutupi meluasnya pelanggaran hak-hak bangsa Iran khususnya perempuan negara kami melalui pengenaan sanksi sepihak selama beberapa dekade," tambah pernyataan Kedubes Iran.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Kedubes Iran menganggap, Pemerintah AS dan sekutu Baratnya yang mencampuri urusan dalam negeri Iran, bersekutu dengan kelompok anti-Iran di luar negeri, dan mengusulkan rancangan resolusi untuk mengakhiri keanggotaan Iran di UNCSW adalah bidah yang berbahaya di PBB.
"Ini berbahaya untuk seluruh negara dunia yang tidak sejalan dengan keinginan negara-negara adidaya," ungkap mereka.
Kedubes Iran pun menilai sungguh ironi bahwa rezim Israel dengan catatan hitam kejahatan terorganisir terhadap bangsa Palestina, dianggap sebagai anggota UNCSW dengan dukungan AS dan sekutunya.