WahanaNews.co | Pemerintah Belanda memberikan subsidi US$ 2,4 miliar atau Rp 34
triliun untuk mendanai rencana penangkapan emisi karbon pada 2024.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (105/20210), rencana ini
bertujuan untuk mengurangi emisi di klaster industri di sekitar pelabuhan
terbesar di Eropa.
Baca Juga:
Perusahaan Terkaya Sepanjang Sejarah Ternyata Pernah Ada di Wilayah Indonesia
"Pemerintah Belanda telah
memberikan konsorsium yang mencakup perusahaan minyak utama Royal Dutch Shell
dan ExxonMobil subsidi sekitar 2 miliar euro (US$ 2,4 miliar) untuk apa yang ditetapkan
menjadi salah satu proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) terbesar di
dunia," bunyi pernyatan Pelabuhan Rotterdam.
Shell dan Exxon meminta subsidi pada
Januari, bersama dengan pemasok gas industri Air Liquide dan Air Products, untuk proyek yang bertujuan menangkap karbon dioksida yang
dikeluarkan oleh pabrik dan kilang di area pelabuhan Rotterdam dan menyimpannya
di ladang gas Belanda yang kosong di Laut Utara.
"Perusahaan yang terlibat telah
diberitahu bahwa aplikasi mereka akan diberikan," kata juru bicara pelabuhan, Sjaak Poppe, kepada Reuters, seraya membenarkan laporan sebelumnya oleh penyiar publik
Belanda, NOS.
Baca Juga:
Jalani Suntik Mati, Eks PM Belanda dan Istri Meninggal Berpegangan Tangan
Situasi ini menyelesaikan rintangan
terpenting untuk proyek, yang akan beroperasi pada tahun 2024 dan diharapkan dapat
mengurangi emisi di klaster industri di sekitar pelabuhan terbesar di Eropa
sekitar 10%.
Juru bicara Kementerian
Ekonomi, Dion Huidekooper, menolak mengomentari laporan itu pada Minggu (9/5/2021) malam.
Rincian subsidi akan diumumkan setelah
keputusan diambil atas semua aplikasi untuk tahun ini, katanya, yang diharapkan
terjadi akhir bulan ini.