Sebanyak 53% mengatakan mereka mengkhawatirkan usianya serta kesehatan fisik dan mentalnya, sementara 42% lebih mengkhawatirkan hukuman pidana Trump, persidangan lain yang akan datang, dan ancaman terhadap demokrasi.
Survei paling buruk bagi Biden di dapat dari pooling Korps Demokrasi terhadap pemilih yang condong ke Partai Demokrat. Mengutip Politico, mereka mengggambarkan Biden dengan kata-kata seperti "bingung", "lemah", dan "demensia".
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Di sisi lain, mengutip Reuters, seruan keras agar Biden mundur juga muncul dari sejumlah editorial media AS. Ini setelah survei CBS pasca debat menunjukkan peningkatan 10 poin dalam jumlah anggota Partai Demokrat yang percaya Biden tidak seharusnya mencalonkan diri sebagai presiden, dari 36% menjadi 46%.
"Sayangnya, Biden harus mundur dari pencalonan demi kebaikan bangsa yang telah ia layani dengan sangat mengagumkan selama setengah abad," tulis Atlanta Journal-Constitution dalam editorialnya pada hari Minggu.
"Memang sudah saatnya bagi Presiden Biden untuk pensiun," tambah media tersebut.
Baca Juga:
Pemilu AS 2024 Berjalan Ketat Sejak Awal, Harris-Trump Sama Kuat di Suara Pertama
Hal serupa juga diungkapkan oleh editorial New York Times. Mereka menegaskan bahwa Biden dalam debat pekan lalu tidak seperti Biden empat tahun lalu.
"Dalam debat hari Kamis, presiden perlu meyakinkan publik Amerika bahwa ia mampu memenuhi tuntutan berat jabatan yang ingin ia pertahankan untuk masa jabatan berikutnya. Namun, para pemilih tidak bisa diharapkan untuk mengabaikan apa yang terlihat jelas: Biden tidak lagi seperti empat tahun lalu," jelas editorial tersebut.
"Dia kesulitan menjelaskan apa yang akan dia capai di masa jabatan kedua. Dia kesulitan menanggapi provokasi Trump. Dia berjuang untuk meminta pertanggungjawaban Trump atas kebohongannya, kegagalannya, dan rencananya yang mengerikan. Lebih dari sekali, dia berjuang untuk menyelesaikan kalimatnya," tegasnya.