WahanaNews.co | Pasukan Ukraina mengalami penurunan semangat dan moral dalam berperang saat serangan balasan mereka terhadap wilayah yang diduduki oleh Rusia tidak berhasil.
Seorang prajurit infanteri Ukraina yang tidak disebutkan namanya memberi pengakuan bahwa setiap seratus meter tanah yang berhasil dikuasai berarti kehilangan 4-5 prajurit infanteri, baik karena meninggalkan barisan atau meninggal.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Selama serangan mereka, pasukan Rusia dengan cepat menanggapi dengan menggunakan artileri untuk melancarkan serangan dari depan hingga belakang posisi mereka.
Praktik menyerang posisi Rusia ternyata berbeda dengan menahan serangan balik mereka. Unit militer Ukraina telah berhasil merebut beberapa parit Rusia, namun kemudian kehilangan kontrol atas parit-parit tersebut karena tidak terlatih dalam menahan serangan balasan dari pasukan Rusia.
Seorang petugas medis tempur yang berbicara dengan The Kyiv Post menyatakan bahwa pasukan Rusia telah diberi pemberitahuan sebelumnya tentang serangan balasan Ukraina, sehingga mereka telah mempersiapkan diri dengan baik.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Rusia menggunakan taktik menciptakan ladang ranjau yang padat, yang menyebabkan pasukan Ukraina bergerak dengan sangat hati-hati karena setiap inci persegi telah ditambang.
Seluruh situasi ini mencerminkan tantangan dan kompleksitas dalam menghadapi serangan balasan terhadap wilayah yang diduduki oleh Rusia dan menyoroti kerugian besar yang dihadapi oleh pasukan Ukraina selama upaya pemulihan wilayah yang direbut.
Dia menyatakan bahwa banyak pasukan penjinak bom (sappers) tewas saat mereka bergerak mendahului pasukan lainnya.