WahanaNews.co | Pasukan Ukraina mengalami penurunan semangat dan moral dalam berperang saat serangan balasan mereka terhadap wilayah yang diduduki oleh Rusia tidak berhasil.
Seorang prajurit infanteri Ukraina yang tidak disebutkan namanya memberi pengakuan bahwa setiap seratus meter tanah yang berhasil dikuasai berarti kehilangan 4-5 prajurit infanteri, baik karena meninggalkan barisan atau meninggal.
Baca Juga:
Yakin Hubungan dengan AS Tetap 'Aman', Zelenskyy Tolak Minta Maaf ke Trump
Selama serangan mereka, pasukan Rusia dengan cepat menanggapi dengan menggunakan artileri untuk melancarkan serangan dari depan hingga belakang posisi mereka.
Praktik menyerang posisi Rusia ternyata berbeda dengan menahan serangan balik mereka. Unit militer Ukraina telah berhasil merebut beberapa parit Rusia, namun kemudian kehilangan kontrol atas parit-parit tersebut karena tidak terlatih dalam menahan serangan balasan dari pasukan Rusia.
Seorang petugas medis tempur yang berbicara dengan The Kyiv Post menyatakan bahwa pasukan Rusia telah diberi pemberitahuan sebelumnya tentang serangan balasan Ukraina, sehingga mereka telah mempersiapkan diri dengan baik.
Baca Juga:
Dukungan AS Retak? Trump dan Zelenskyy Bertikai, Rusia Bersorak
Rusia menggunakan taktik menciptakan ladang ranjau yang padat, yang menyebabkan pasukan Ukraina bergerak dengan sangat hati-hati karena setiap inci persegi telah ditambang.
Seluruh situasi ini mencerminkan tantangan dan kompleksitas dalam menghadapi serangan balasan terhadap wilayah yang diduduki oleh Rusia dan menyoroti kerugian besar yang dihadapi oleh pasukan Ukraina selama upaya pemulihan wilayah yang direbut.
Dia menyatakan bahwa banyak pasukan penjinak bom (sappers) tewas saat mereka bergerak mendahului pasukan lainnya.
Selain menghadapi bahaya ranjau, tentara Ukraina juga menghadapi berbagai serangan termasuk jebakan, serangan peluru, bom berantai, serangan artileri, dan ancaman lainnya, ungkap prajurit tersebut.
"Dalam kurun satu bulan, kami hanya berhasil maju satu setengah kilometer. Meskipun kami bergerak maju sedikit demi sedikit, menurut saya, itu tidak sebanding dengan kerugian sumber daya manusia dan materi yang kami tanggung," katanya.
Walaupun ada beberapa kasus di mana semangat dan moral menurun, para prajurit tetap bersikeras untuk terus menyerang.
Beberapa tentara Ukraina juga melukiskan gambaran yang lebih positif dan optimis, terutama mereka yang bertempur di sekitar Bakhmut, yang menyatakan bahwa serangan mereka telah berhasil dan semangat mereka sangat baik.
The Times of London melaporkan bahwa jumlah korban di pihak Ukraina lebih rendah dari perkiraan, hal ini disebabkan oleh taktik hati-hati yang diterapkan oleh mereka dan juga dukungan dari kendaraan lapis baja berkualitas tinggi yang disediakan oleh sekutu Ukraina di Barat. [eta]