WahanaNews.co | Eropa terjepit lantaran aliran gas dari Rusia sebagai sumber energi terancam terhenti. Belum lagi harga gas yang melonjak dan mencapai harga tertinggi sepanjang masa.
Akibat konflik dengan Ukraina, Rusia terancam didepak dari sistem keuangan dunia. Hal ini membuat perdagangan dengan Rusia akan terganggu. Termasuk untuk urusan perdagangan energi.
Baca Juga:
Tank AS Seharga Rp 162 Miliar Mati Kutu Dimangsa Drone Murah Rusia
Pada tahun 2020, gas Rusia yang mengalir ke Eropa mencapai 167,7 miliar meter kubik. Jumlah ini setara 37,5% total impor gas alam Eropa, menurut BP Statistics.
Perlu diketahui, gas alam memasok 20% listrik Eropa pada tahun 2020. Sehingga peran gas sebagai sumber energi cukup vital bagi Eropa.
Di sisi lain, harga gas Eropa mencapai Euro 234/Mwh. Ini merupakan pertama kalinya sepanjang sejarah harga gas Eropa acuan Belanda berada di atas Euro 200/Mwh. Sekaligus mencatat kenaikan 1.294,4% dibandingkan harga tahun lalu (year-on-year/yoy).
Baca Juga:
Untuk Ukraina, AS Terus Berupaya Keras Beri Bantuan Pertahanan Udara
Untuk mengantisipasi pasokan yang kosong dari Rusia, Eropa bisa beralih ke gas alam cair (LNG).
"Impor LNG Eropa mencapai rekor tertinggi pada Januari 2022 dan dapat terus meningkat jika pasokan gas pipa Rusia turun, atau bahkan berhenti sama sekali," kata Ed Cox, Kepala LNG Global di ICIS.
Impor LNG terus meningkat sejak akhir 2021 bertepatan dengan harga gas alam yang waktu itu meroket. Hingga pada tahun 2022 impor LNG mencapai rekor tertinggi sebesar 9,53 juta ton pada tahun 2022. Sementara porsi LNG terhadap gas di Eropa mencapai 35%.