WahanaNews.co | Pesawat Jet tempur pabrikan Amerika F-15 milik militer Jepang yang hilang dari radar tak lama setelah lepas landas, kemarin.
"Jejak jet F-15 menghilang dari data menara kontrol Komatsu setelah lepas landas," kata juru bicara Angkatan Udara Jepang kepada AFP.
Baca Juga:
Hilangnya Pesawat Malaysia MH370, Pengamat: Kemungkinan Pilotnya Menjatuhkan Sendiri ke Laut dengan Kecepatan Tinggi
Pesawat ini menghilang sekitar lima kilometer dari pangkalan udara Komatsu di wilayah Ishikawa, di laut lepas Jepang.
Juru bicara itu menyampaikan pesawat ini didesain untuk menampung dua awak, tetapi ia tak bisa mengonfirmasi berapa orang yang ada di pesawat saat ini.
Sekutu Jepang, Amerika Serikat, juga mengalami kecelakaan jet tempur beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Ini Alasan Indonesia Borong Pesawat Jet Tempur Rafale dari Prancis
Sebanyak tujuh marinir AS terluka akibat kecelakaan jet tempur F-35C yang mendarat di kapal induk USS Carl Vinson yang tengah berlayar di Laut China Selatan pada Senin (24/1).
Sebanyak tiga marinir dievakuasi ke Manila, Filipina untuk dirawat, sementara empat orang lain dirawat di kapal induk itu.
Armada Militer AS di Pasifik menuturkan pilot pesawat dalam kondisi stabil usai diselamatkan helikopter setelah terlontar dari jet tempur.
Kecelakaan ini terjadi saat jet tempur siluman F-35C Lightning II berusaha mendarat di kapal induk USS Carl Vinson kala melakukan operasi penerbangan rutin.
Hingga kini, belum ada rincian yang diberikan militer AS soal penyebab kecelakaan tersebut.
Meski demikian, Angkatan Laut AS berencana mengevakuasi jet ini.
Jepang kerap mengalami kecelakaan yang melibatkan angkatan udara mereka. Pada 2019, jet siluman F-35A jatuh ke laut setelah pilotnya mengalami disorientasi spasial.
Kecelakaan itu memicu perebutan informasi pilot dan rahasia yang ada di dalam pesawat. [bay]