Pihak Kepolisian dan petugas penjaga pantai pun
bergegas ke tempat kejadian, dan masyarakat disarankan untuk menjauh, serta
jalan utama dari daerah Ibu Kota ke Bandara Keflavik untuk sementara ditutup.
Tidak ada laporan tentang kehadiran abu vulkanik, meski
batuan magma yang dipadatkan (tephra)
dan emisi gas diperkirakan bakal muncul.
Baca Juga:
Mengenal Presiden Perempuan Pertama di Dunia, Seorang Dosen Bahasa
Menurut IMO, Gunung berapi Krysuvik telah "tertidur" selama 900 tahun,
dengan letusan terakhir di semenanjung Reykjanes terjadi hampir 800 tahun silam, tepatnya pada tahun 1240.
Tetapi, wilayah tersebut memang telah diawasi dengan
ketat selama beberapa minggu ini, menyusul gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,7
mengguncang wilayah dekat Gunung Keilir, di daerah pinggiran Reykjavik, pada 24 Februari
2021.
Gempa tersebut diikuti getaran kecil yang jumlahnya
tidak lazim, yakni lebih dari 50.000 kali, dan merupakan jumlah tertinggi sejak
rekaman digital dimulai pada tahun 1991.
Baca Juga:
4 Negara Paling Bahagia di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?
Sejak gempa, aktivitas seismik telah bergerak beberapa
kilometer barat daya dan berkonsentrasi di sekitar Gunung Fagradalsfjall,
dengan magma terdeteksi hanya 1 km di bawah permukaan bumi.
Namun, sebetulnya, aktivitas seismik itu tercatat telah melambat dalam beberapa hari
terakhir.
Islandia memiliki 32 sistem vulkanis yang saat
ini dianggap aktif, dan menjadi angka tertinggi di Eropa.