WAHANANEWS.CO, Jakarta - TikTok, anak perusahaan ByteDance gelontorkan investasi sebesar 8,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp145,9 triliun untuk pembangunan pusat data di Thailand selama lima tahun.
Rencana ini disampaikan oleh Wakil Presiden Kebijakan Publik TikTok Helena Lersch saat menghadiri sebuah acara di Bangkok dan bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra.
Baca Juga:
Agar Tak Diblokir, ByteDance Harus Jual TikTok Sebelum Trump Dilantik
Juru Bicara Pemerintah Jirayu Houngsub, mengutip dari laporan Bangkok Post, mengatakan Lersch sangat mengapresiasi dukungan pemerintah Thailand, khususnya dalam rencana operasi dan investasi platform teknologi tersebut.
TikTok akan fokus dalam penguatan infrastruktur teknologi Thailand dalam lima tahun ke depan, khususnya pendirian pusat hosting data.
Pembangunan ini akan membantu platform distribusi video tersebut dalam mengelola data pengguna di Thailand serta Asia Tenggara.
Baca Juga:
Soal Rencana Blokir TikTok di AS, Presiden Biden Serahkan ke Trump
Investasi yang cukup besar ini juga dilakukan untuk menempatkan Thailand sebagai pusat teknologi regional.
Sayangnya, masih belum jelas apakah rencana investasi ini sesuai dengan yang diungkapkan dewan investasi Thailand pada Januari lalu.
Dewan sempat menyatakan bahwa TikTok telah menjalin kesepakatan senilai 3,8 miliar (Rp63 triliun) dengan Thailand.
Selain fokus pada pembangunan pusat data, Lersch dan Paetongtarn juga sempat berdiskusi mengenai pentingnya peningkatan literasi media. Dikutip VOI.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.