WahanaNews.co, Jakarta - Tim penyelamat Turki yang ikut dalam operasi pencarian puing helikopter rombongan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, membeberkan hasil investigasi awal.
Menteri Transportasi Turki, Abdulkadir Uraloğlu, mengatakan setelah mendengar berita kecelakaan pihak berwenang Turki segera memeriksa sinyal dari transponder helikopter. Transponder ini menyiarkan informasi ketinggian dan lokasi.
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi
"Namun, sayangnya, [menurut kami] kemungkinan besar sistem transponder dimatikan atau helikopter tidak punya," ujar Uraloglu seperti dikutip The Guardian, Senin (20/5/2024).
Media Inggris itu juga mengungkap bahwa pejabat Iran telah mendesak pemerintah, dalam sebuah memo, membeli dua helikopter Rusia untuk para pemimpin mereka.
Pejabat-pejabat itu khawatir terkait pemeliharaan helikopter yang sudah berusia lanjut.
Baca Juga:
Presiden Iran Pakai Helikopter AS dengan Teknologi Usang, Ternyata Ini Alasannya
Tim investigasi juga sudah berada di lokasi kecelakaan dan sedang melakukan beberapa pemeriksaan. Salah satu yang menjadi fokus tim adalah apakah pemeriksaan cuaca telah dilakukan sebelum pilot kopilot memutuskan tetap terbang.
Sebab, kecelakaan terjadi kala cuaca di daerah Provinsi Azerbaijan Timur, perbatasan utara Iran, buruk karena diselimuti kabut tebal. Selain itu, daerah itu pun merupakan hutanan pedalaman dan perbukitan dekat pegunungan dengan tebing yang cukup curam.
Dikutip The Guardian, dua helikopter lain yang pergi bersama heli Raisi juga berhasil menyelesaikan perjalanan dengan selamat, dan sejauh ini tidak ada dugaan sabotase yang serius.